PANTAI
SAWA
Sawa adalah nama pulau kecil yang terletak di pesisir
selatan pulau tomia kabupaten wakatobi provinsi sulawesi tenggara, sebuah
wilayah yang merupakan batas antara ekosistem laut dan daratan. Lautanya mempunyai air yang keruh dan ombaknya sangat
besar. Dulu pantai sawa Kecamatan Tomia induk ini merupakan daerah yang sangat
subur, namun yang terjadi sekarang, tanahnya kini semakin gersang menyusul
musnahnya pepohonan di pesisir pantai setempat akibat gerusan abrasi. Sementara penghijauan
belum bisa dilakukan secepatnya oleh dinas Kehutanan. Saya prihatin sekali dengan
kondisi di Pantai Sawa itu. Namun saya juga belum bisa segera menghijaukan
tempat itu, karena faktor teknis, Menurut saya penghijauan harus dilakukan
secara cermat dan secepat mungkin dengan mempertimbangkan kondisi alam.
Penghijauan di Pantai Sawa bisa dilaksanakan jika pantai setempat telah
dilengkapi bronjong (bangunan pemecah gelombang). Bertumbangannya pepohonan di
Pantai Sawa menunjukkan betapa sporadisnya abrasi. Jika pesisir pantai setempat
langsung kami tanami pohon penghijauan, maka kemungkinan akan gagal. Pohon akan
hanyut diseret gelombang.
Dulu pantai ini adalah sarana objek wisata yang menjadi
pusat perhatian pemerintah setempat dikarenakan letaknya yang sangat strategis
dan keindahan panorama pesisirnya yang sangat tersentuh di hati para
pengunjungnya. Hamparan pasir putih di tiap jengkal kaki melangkah yang menghiasi
pantai hingga daratannya sangat nyaman dirasakan oleh setiap orang yang
berkunjung ketempat tersebut untuk berwisata. Dan yang
paling menarik disini adalah pada saat menyaksikan matahari terbenam disitu
kita bisa menyaksikan langsung yang namanya sunset. Namun karna adanya
tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang lebih mementingkan kepentingan
individu dan kepentingan kelompoknya sehingga pantai ini tidak dapat di manfaatkan
sebagai tempat pariwisata karena airnya yang keruh dan juga berlumpur. Selain
itu juga banyaknya kotoran–kotoran sapi yang berserakan sehingga membuat pantai
disekitar sana
suasananya menjadi tidak nyaman untuk dijadikan tempat berekreasi atau
berlibur.
Seperti yang terjadi sekarang ini, bahwa dikawasan
tersebut sudah ada peternakan sapi, dimana sebagian warga hanya dapat
memanfaatkan pantai sebagai tempat beternak sapi, karena disana selain dekat
pantai juga adanya rumput- rumputan atau semak-semak untuk para sapi-sapi
mereka mencari makan dan berkembang biak serta hidup sehat. Saya melihat
dikawasan pantai tersebut juga sudah tidak banyak perahu-perahu para nelayan,
karena air yang keruh, disertai ombak yang besar maka para nelayan disana tidak
melaut dikarena mereka takut akan munculnya hal-hal yang tidak di inginkan.
Dulunya dipantai ini airnya tidak sampai naik kedaratan
dan pengikisan airnya juga tidak terlalu besar telah diketahui ternyata ombak
yang ada dipantai setiap tahunnya meningkat menjadi 5 depa pertahuanya, maka
didaerah tersebut apabila terus dibiarakan akan mengakibatkan terjadinya abrasi
pantai.
Untuk perencanaan
selanjutnya dipantai tersebut akan dibuat siring untuk mengurangi ombak
agar tidak terjadinya abrasi disekitar pantai. Dan banyaknya tumpukan batu-batu
yang terdapat disana itu adalah sumbangan oleh para Caleg-caleg karena mereka
tidak terpilih maka pembangunan yang sudah direncanakan pun gagal atau
terhentikan alhasil seperti yang terjadi sekarang ini semuanya tidak terurus.
Dengan kondisi Pantai Sawa saat ini, Saya berpendapat
langkah pertama yang lebih tepat dilakukan adalah mengamankan pantai setempat
melalui pembangunan bronjong. Jika bangunan pemecah gelombang ini telah
dibangun diyakini abrasi bisa diatasi atau setidaknya diperkecil dampak
gerusannya.
Jika nanti Pantai Sawa telah dilengkapi bronjong,
ombaknya tidak besar lagi, barulah penghijauan bisa dilaksanakan. Pertimbangan
teknis seperti ini mesti diperhitungkan, supaya apa yang kita lakukan tidak
menjadi percuma.
Pantai yang ada di desa sawa sangat tidak
memungkinkan untuk mata pencaharian disana karena para nelayannya tidak dapat
menangkap ikan karena pengaruh airnya yang tercemar dan tercampur dengan lumpur
dan airnya pun berbau karena telah terdampak oleh pencemaran yang ada
disekitarnya, dipantai ini hanya terlihat faunanya seperti kepiting-kepiting
kecil, ikan –ikan kecil dan siput. Sedangkan dengan floranya terdapat tanaman
tapak liman, kirinyu, karamunting, rumput-rumputan dan lain – lainnya, dan
hewan yang ada didaerah pesisisr pantai dekat dengan tanaman itu ada kupu –
kupu, belalang, semut, jangrik, dan lain.
Fakta yang ditemukan di lapangan membuktikan bahwa kawasan
pesisir telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan
berbagai organisme. Dan fakta yang telah didapatkan bahwa pantai tersebut
setiap tahunnya terjadi pengikisan atau abrasi pantai lima depa pertahunnya yang
akan mengakibatkan pantai tersebut menjadi lebih besar ombaknya apabila tidak
ditangani atau diatasi dan mendapat perhatian khusus oleh para pemerintah
setempat agar mendapatkan bantuan untuk pembangunan dan pengelolaan pantai
secara lebih baik lagi,dan menjadikannya kembali seperti semula serta menjadi
tempat wisata yang terkenal dilingkup lokal maupun manca negara.