Selasa, 29 Mei 2012

PANTAI SAWA


  PANTAI  SAWA

Sawa adalah nama pulau kecil yang terletak di pesisir selatan pulau tomia kabupaten wakatobi provinsi sulawesi tenggara, sebuah wilayah yang merupakan batas antara ekosistem laut dan daratan. Lautanya  mempunyai air yang keruh dan ombaknya sangat besar. Dulu pantai sawa Kecamatan Tomia induk ini merupakan daerah yang sangat subur, namun yang terjadi sekarang, tanahnya kini semakin gersang menyusul musnahnya pepohonan di pesisir pantai setempat akibat gerusan abrasi. Sementara penghijauan belum bisa dilakukan secepatnya oleh dinas Kehutanan. Saya prihatin sekali dengan kondisi di Pantai Sawa itu. Namun saya juga belum bisa segera menghijaukan tempat itu, karena faktor teknis, Menurut saya penghijauan harus dilakukan secara cermat dan secepat mungkin dengan mempertimbangkan kondisi alam. Penghijauan di Pantai Sawa bisa dilaksanakan jika pantai setempat telah dilengkapi bronjong (bangunan pemecah gelombang). Bertumbangannya pepohonan di Pantai Sawa menunjukkan betapa sporadisnya abrasi. Jika pesisir pantai setempat langsung kami tanami pohon penghijauan, maka kemungkinan akan gagal. Pohon akan hanyut diseret gelombang.

Dulu pantai ini adalah sarana objek wisata yang menjadi pusat perhatian pemerintah setempat dikarenakan letaknya yang sangat strategis dan keindahan panorama pesisirnya yang sangat tersentuh di hati para pengunjungnya. Hamparan pasir putih di tiap jengkal kaki melangkah yang menghiasi pantai hingga daratannya sangat nyaman dirasakan oleh setiap orang yang berkunjung ketempat tersebut untuk berwisata. Dan  yang paling menarik disini adalah pada saat menyaksikan matahari terbenam disitu kita bisa menyaksikan langsung yang namanya sunset. Namun karna adanya tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang lebih mementingkan kepentingan individu dan kepentingan kelompoknya sehingga pantai ini tidak dapat di manfaatkan sebagai tempat pariwisata karena airnya yang keruh dan juga berlumpur. Selain itu juga banyaknya kotoran–kotoran sapi yang berserakan sehingga membuat pantai disekitar sana suasananya menjadi tidak nyaman untuk dijadikan tempat berekreasi atau berlibur.

Seperti yang terjadi sekarang ini, bahwa dikawasan tersebut sudah ada peternakan sapi, dimana sebagian warga hanya dapat memanfaatkan pantai sebagai tempat beternak sapi, karena disana selain dekat pantai juga adanya rumput- rumputan atau semak-semak untuk para sapi-sapi mereka mencari makan dan berkembang biak serta hidup sehat. Saya melihat dikawasan pantai tersebut juga sudah tidak banyak perahu-perahu para nelayan, karena air yang keruh, disertai ombak yang besar maka para nelayan disana tidak melaut dikarena mereka takut akan munculnya hal-hal yang tidak di inginkan.

Dulunya dipantai ini airnya tidak sampai naik kedaratan dan pengikisan airnya juga tidak terlalu besar telah diketahui ternyata ombak yang ada dipantai setiap tahunnya meningkat menjadi 5 depa pertahuanya, maka didaerah tersebut apabila terus dibiarakan akan mengakibatkan terjadinya abrasi pantai.

Untuk perencanaan  selanjutnya dipantai tersebut akan dibuat siring untuk mengurangi ombak agar tidak terjadinya abrasi disekitar pantai. Dan banyaknya tumpukan batu-batu yang terdapat disana itu adalah sumbangan oleh para Caleg-caleg karena mereka tidak terpilih maka pembangunan yang sudah direncanakan pun gagal atau terhentikan alhasil seperti yang terjadi sekarang ini semuanya tidak terurus.

Dengan kondisi Pantai Sawa saat ini, Saya berpendapat langkah pertama yang lebih tepat dilakukan adalah mengamankan pantai setempat melalui pembangunan bronjong. Jika bangunan pemecah gelombang ini telah dibangun diyakini abrasi bisa diatasi atau setidaknya diperkecil dampak gerusannya.

Jika nanti Pantai Sawa telah dilengkapi bronjong, ombaknya tidak besar lagi, barulah penghijauan bisa dilaksanakan. Pertimbangan teknis seperti ini mesti diperhitungkan, supaya apa yang kita lakukan tidak menjadi percuma.

Pantai yang ada di desa sawa sangat tidak memungkinkan untuk mata pencaharian disana karena para nelayannya tidak dapat menangkap ikan karena pengaruh airnya yang tercemar dan tercampur dengan lumpur dan airnya pun berbau karena telah terdampak oleh pencemaran yang ada disekitarnya, dipantai ini hanya terlihat faunanya seperti kepiting-kepiting kecil, ikan –ikan kecil dan siput. Sedangkan dengan floranya terdapat tanaman tapak liman, kirinyu, karamunting, rumput-rumputan dan lain – lainnya, dan hewan yang ada didaerah pesisisr pantai dekat dengan tanaman itu ada kupu – kupu, belalang, semut, jangrik, dan lain.

Fakta yang ditemukan di lapangan membuktikan bahwa kawasan pesisir telah menjadi habitat yang sangat penting dalam menunjang kehidupan berbagai organisme. Dan fakta yang telah didapatkan bahwa pantai tersebut setiap tahunnya terjadi pengikisan atau abrasi pantai lima depa pertahunnya yang akan mengakibatkan pantai tersebut menjadi lebih besar ombaknya apabila tidak ditangani atau diatasi dan mendapat perhatian khusus oleh para pemerintah setempat agar mendapatkan bantuan untuk pembangunan dan pengelolaan pantai secara lebih baik lagi,dan menjadikannya kembali seperti semula serta menjadi tempat wisata yang terkenal dilingkup lokal maupun manca negara.




                                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar