KAKAKTUA
PINTAR
Suatu hari Badrun pergi ke pasar hewan untuk membeli
burung kakaktua. Ia melihat seekor kakaktua yang kakinya diikat dengan senar.
Kaki sebelah kiri dengan senar putih, dan sebelahnya lagi dengan senar warna
hitam. Karena tertarik ingin membeli, ia bertanya tentang fungsi senar itu.
“Wah, kamu beruntung sekali. Ini bukan sembarang
kakaktua. Ini kakaktua yang terlatih,” kata penjualnya.
“Oh, ya?” Badrun nggak percaya.
“Sumprit! Jika ditarik yang hitam, ia akan berbicara
bahasa Inggris. Terus kalau kamu tarik yang putih, ia akan berbicara bahasa
Indonesia,” ujarnya meyakinkan.
“Terus , kalau saya tarik keduanya?” tanya Badrun.
“Aku akan jatuh, Bodoh!” teriak sang kakaktua dengan
lantang.
Pemerian
Situasi
Pertama :
medan wacanany a adalah seseorang yang pergi ke pasar hewan untuk
membeli burung kakaktua.
Kedua :
pelibat wacananya adalah Badrun dan penjual burung kakaktua.
Badrun sebagai pembeli burung
dan seorang penjual yang menjual burung
kakaktua.
Hubungan mereka adalah
hubungan antara pembeli burung dan penjual burung.
Ketiga :
sarana wacananya adalah bersifat lisan dan tulisan. Hal ini ditandai
oleh adanya dialog antara Badrun dan penjual burung kakaktua. Selain itu, juga
ditandai oleh adanya monolog yang berfungsi sebagai pengantar.
Monolog
Suatu hari Badrun pergi ke pasar hewan untuk membeli
burung kakaktua. Ia melihat seekor kakaktua yang kakinya diikat dengan senar.
Kaki sebelah kiri dengan senar putih, dan sebelahnya lagi dengan senar warna
hitam. Karena tertarik ingin membeli, ia bertanya tentang fungsi senar itu.
Dialognya
“Wah, kamu beruntung sekali. Ini bukan sembarang
kakaktua. Ini kakaktua yang terlatih,” kata penjualnya.
“Oh, ya?”
“Sumprit! Jika ditarik yang hitam, ia akan berbicara
bahasa Inggris. Terus kalau kamu tarik yang putih, ia akan berbicara bahasa
Indonesia,”
“Terus , kalau
saya tarik keduanya?”
Penentuan
Topik, Tema, dan Judul
Internet
semakin menancapkan posisinya di puncak
teratas dunia informasi. Televisi dan surat kabar tampaknya harus berjuang
keras merebut kembali posisinya di hati peminat informasi.
Penelitian oleh sebuah lembaga di AS, Hardvard’s Shorenstein Center on
The
Press, Politics, and Public Policy menunjukkan penggunaan internet untuk mencari informasi terus meningkat,
sebaliknya penggunaan surat kabar dan televisi menurun.
Tahun
lalu saja, sirkulasi surat kabar turun 3%, siaran berita di TV dan radio kehilangan
jutaan pemirsa. Lalu lintas situs-situs yang menampilkan berita terus meningkat
pada kurun waktu April 2006 hingga April 2007.
Geogle,
Yahoo, AOL, dan MSN yang juga menampilkan berita serta mesin pencari berita
dikunjungi hampir 100 juta orang per bulan. Situs berita yang berasal dari
koran ternama seperti New York Times dan Washington Post juga mendapat
kunjungan yang tak kalah banyak, 8,5 juta orang setiap bulan.
Topik dari wacana di atas adalah “Dunia Informasi”.
Temanya adalah internet berada diposisi teratas dunia
informasi.
Judulnya adalah internet kian berjaya.
Koherensi
Berpenanda
1.
Hubungan Makna Adisi
Hubungan makna adisi (penambahan) ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti dan, juga, lagi, pada.
Contoh:
Begitu
bus berhenti, puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Beberapa di antara
mereka sudah membajingloncat ketika bus masih berada di mulut terminal bus
menjadi pasar yang sangat hiruk-pikuk. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan
sopir melompat turun begitu saja. Dan
para pedagang asongan itu menawarkan dagangan dengan suara melengking agar bisa
mengatasi derum mesin.
2.
Hubungan Makna Kontras
Hubungan makna kontras (perlawanan) ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti akan tetapi, padahal, sebaliknya.
Contoh
Bermacam
latar senyum dapat kita kembangkan. Karena kenangan indah atau lelucon yang
dilontarkan rekan kerja anda. Namun, persoalannya, kadang hal sepele itu kerap
dilupakan akibat berbagai tuntutan hidup yang berbuntut stres. Padahal, stres dan psikomotik itu
bukanlah persoalan baru dan sudah sejak pertengahan abad lalu banyak dibahas.
Kendati demikian, belum banyak teori yang menyangkut stres bermunculan.
3.
Hubungan Makna Kausalitas
Hubungan makna kausalitas ditandai oleh penggunaan kata-kata
oleh sebab itu, oleh karena itu, karena itu, oleh karenanya, karena.
Contoh
Setiap
orang yang normal akan senang pada kebersihan, baik kebersihan lingkungan
maupun kebersihan dirinya. Bahkan bagi umat islam diyakini bahwa upaya
menciptakan kebersihan itu merupakan bagian dari keimanan. Oleh karena itu, orang yang menciptakan kebersihan berarti
memperkokoh keimanannya. Untuk itulah sebaiknya setiap saat kita harus menjaga
dan menciptakan kebersihan agar iman kita semakin tebal.
4.
Hubungan Makna kondisi
Hubungan makna kondisi (pengandaian) ditandai dengan
penggunaan kat-kata andai kata, asal seperti itu.
Contoh
Pertandingan
kali ini Real Madrid harus menerima kekalahan. Mereka begitu kecewa dengan hasil pertandingan yang
diperoleh. Seorang pun tidak ada yang menunjukkan rasa gembira. Mereka haya
duduk termenung di dalam bus Andaikata
mereka menang pasti suasananya akan riang gembira.
5.
Hubungan Makna Instrumental
Hububgan makna instrumen (alat) ditandai oleh penggunaan
kata-kata seperti dengan begitu, dengan itu.
Contoh
Ibu Ani
adalah seorang ibu sekaligus kepala rumah tangga. Karena suaminya telah tiada, ia rela membanting tulang mencari rezeki. Walaupun
harus menjadi buruh cuci, ia rela. Yang penting ia mendapatkan penghasilan yang
cukup. Dengan begitu ia dapat
menghidupi ketiga anaknya.
6.
Hubungan Makna Konklusi
Hubungan makna konklusi (kesimpulan) ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti jadi,
akhirnya.
Contoh
Berkat
kerja keras guru dalam memberikan bimbingannya. Siswa dapat menjawab soal-soal
pada ujian semester ini. Akhirnya
semua siswa dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
7.
Hubungan Makna Tempo
Hubungan makna tempo (waktu) ditandai oleh penggunaan
kata-kata seperti setelah itu, kemudian, ketika itu, saat itu,.
Contoh
Kukira
aku masih dalam mimpi ketika kurasakan peristiwa hebat. Mula-mula kudengar
guntur meledak dengan suara dahsyat. Kemudian
kulihat mayat-mayat berterbangan dan jatuh di sekelilingku. Mayat-mayat itu
terluka dan beberapa diantaranya terlihat sangat mengerikan.
8.
Hubungan Makna Intensitas
Hubungan makna intensitas ditandai oleh penggunaan
kata-kata bahkan, malahan (justru), terlebih.
Contoh
Setiap
orang yang normal akan senang pada kebersihan, baik kebersihan lingkungan
maupun kebersihan dirinya. Bahkan bagi
umat islam diyakini bahwa upaya menciptakan kebersihan itu merupakan bagian
dari keimanan. Oleh karena itu, orang
yang menciptakan kebersihan berarti memperkokoh keimanannya.
9.
Hubungan Makna Komparasi
hubungan makna komparasi (perbandingan) ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti sedangkan, daripada.
Contoh
Aljazair merupakan suatu negara dengan luas wilayah
2.381.741 km
dan 93% wilayahnya berupa gurun. Aljazair
memerdekakan diri dari penjajahan Prancis pada tahun 1962. Kepala negara
Aljazair adalah presiden, sedangkan
kepala pemerintahannya perdana menteri.
10. Hubungan
Makna Similaritas
Hubungan makna similaritas (kesamaan/kemiripan) ditandai
oleh penggunaan kata-kataseperti serupa dengan, sepertinya.
Contoh
Di
memang batal pulang, tapi nampak sekali sangat kecewa. Tidak bicara apa-apa
selain menunduk dan menaruh sepedanya lagi. Padahal biasanya dia malah senang
kita minta tolong, karena saya selalu memberi uang tambahan. Karena penasaran
saya pura-pura ke dalam tapi lewat jendela saya mengintip ke garasi. Beberapa
saat melihat kearah tasnya yang tergantung di sepeda, baru kemudian pergi.
Kemudian balik lagi, sepertinya dia
mau membuka tas itu, tapi batal, ragu-ragu, menengok kiri kanan.
11. Hubungan
Makna Validitas
Hubungan makna validitas (pengesahan) ditandai oleh
penggunaan kata-kata seperti benar, sesungguhnya, sebenarnya.
Contoh
Akhir-akhir
ini, berita tentang rencana pembangunan proyek monorail muncul kembali terutama
tentang persoalan ketidaksiapan pihak konsorsium pelaksananya. Sejak rencana
proyek ini mulai digagas dan diungkapkan, sebenarnya
sudah banyak pihak yang mempertanyakan kesiapan Pemprov Jakarta dalam membangun
proyek besar di bidang transportasi ini.
Koherensi
tidak Berpenanda
Semburat
ungu minghias di langit jingga. Hari sudah senja tak lama lagi gemerlap bintang
akan singgah di lanskap langit. Raisal masih sibuk mencari Yudi dan Rani, temannya sesama panitia
penerimaan anggota baru ekstrakurikuler kabaret.ini adalah kali kedua bagi
mereka singgah di bumi perkemahan Rancaupas Ciwidey. Tahun lalu mereka pun
berada di sini. Saat itu mereka masih jadi junior yang harus menikmati
gemblengan dari senior-senior mereka.
Analisis
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
Kontras
|
Validitas
|
Kontras
|
Tempo
|
Tempo
|
Similaritas
|
Ketika
|
Sepertinya
|
Ketika itu
|
Padahal
|
Sebenarnya
|
Akan tetapi
|
Dari bagan di atas dapat dilihat hubungan antara kalimat
(1) dan (2) adalah hubungan makna tempo walaupun tidak disertai konjungsi, tapi
menurut kelompok kami konjungsi yang tepat adalah konjungsi ketika. Begitu ula pada kalimat (2) dan
(3) konjungsi sepertinya menjadi kata
penghubung yang tepat untuk hubungan makna similaritas. Hubungan makna tempo
juga terdapat antara kalimat (3) dan (4) konjungsi ketika itu dapat ditempatkan diantara kalimat (3) dan (4). Kalimat
(4) dan (5) memiliki hubungan makna kontras dengan konjungsi padahal. Selanjutnya antara kalimat (5)
dan (6) konjungsi sebenarnya menjadi
kata penghubung yang tepat untuk hubungan makna validitas. Dan kalimat (6) dan
(7) juga memiliki hubungan makna kontras seperti kalimat (4) dan (5) tetapi
berbeda konjungsi yakni akan tetapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar