WACANA
Kursi
mewah yang banyak dipakai di hotel, vila, dan rumah-rumah mewah di luar negeri
itu ternyata berasal dari Cirebon. Barang itu merupakan hasil karya tangan dan
jiwa seni anak-anak desa di daerah Cirebon. Dengan alat sederhana, para perajin
memotong-motong rotan. Kemudian, menciptakan berbagai bentuk kerangka kursi dan
meja. Setelah kerangka itu diampelas, lalu dipasang anyaman pengganti rotan
yang terbuat dari kertas semen. Kertas semen itu dipilih-pilh menjadi seutas
tali, lalu dianyam. Tali itu dianyam dengan mesin pada kawat yang telah
dibungkus dengan kertas semen. Dengan demikian, terbentuklah anyaman tali
kertas seperti lembaran kertas yang disebut loom. Bahan baku berupa lembaran
anyaman kertas ini masih didatangkan dari Eropa.
1. Tentukan
jenis wacananya dan kemukakan alasannya!
2. Analisis
konteks wacananya!
3. Tentukan
topik, tema, dan judulnya!
4. Analisis
kohesi!
Jawaban
1. Jenis
wacana di atas adalah wacana prosedural karena merupakan rangkaian tuturan yang
melukiskan sesuatu secara beruntun yang tidak boleh dibolak-balik unsurnya.
2. Konteks
wacana
Pemerian situasi
Pertama : medan wacananya adalah pengrajin
rotan.
Kedua : pelibat wacananya adalah
anak-anak desa di daerah Cirebon.
Hubungan mereka adalah hubungan-hubungan yang secara berkelompok mempunyai arti penting yang
melibatkan mereka dalam pembuatan kerajinan.
Ketiga : sarana wacananya adalah bersifat
tulisan. Karena hanya berupa organisasi simbolik teks dan teksnya hanya
bersifat menjelaskan saja.
3.
Topik wacananya adalah
kerajinan tangan. Judulnya adalah proses pembuatan kerajinan tangn dari
Cirebom. Sedangkan Temanya adalah hasil karya tangan dan jiwa seni anak-anak
desa di daerah Cirebon.
4.
Koherensi
![]() |
Dari
bagan di atas dapat dilihat hubungan antara kalimat (1) dan (2) adalah hubungan
makna similaritas yakni ditandai dengan kata sepertinya. Sedangkan pada
kalimat (2) dan (3) memiliki hubungan makna instrumen dan konjungsi dengan menjadi kata penghubung yang
tepat. Dan pada kalimat (3) dan (4) memilki hubungan makna tempo dan konjungsi kemudian dapat ditempatkan diantara
kalimat (3) dan (4). Begitu pula pada kalimat (4) dan (5) memiliki hubungan
makna tempo dengan konjungsi setelah.
Selanjutnya antara kalimat (5) dan (6) konjungsi kemudian menjadi kata penghubung yang tepat karena memiliki
hubungan makna tempo seperti pada kalimat sebelumnya. Dan kalimat (6) dan (7) juga
memiliki hubungan makna tempo dengan konjungsi yang sama dengan kalimat (4) dan
(5) yakni setelah. Hubungan makna antara kalimat (7) dan (8) adalah hubungan
makna instrumen sama dengan kalimat (2) dan (3) dengan konjungsi yang sama
yakni dengan. Sedangkan pada kalimat
(8) dan (9) memiliki hubungan validitas dengan konjungsi sebenarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar